(ABNA24.com) Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, para pejabat Amerika takut terhadap kekuatan militer dan pertahanan Iran, mengacu pada keputusan Presiden Donald Trump membatalkan serangan militer ke negara ini.
Ayatullah Mohammad Ali Movahedi Kermani dalam khutbahnya di kota Tehran, menyinggung tindakan kapal perang AS, USS Vincennes pada 3 Juli 1988 yang menembak jatuh pesawat sipil Iran di Teluk Persia.
"Amerika melakukan kejahatan itu dengan konyol, tanpa rasa malu dan secara sengaja," tegasnya.
Kejahatan AS terhadap penerbangan 655 (IR 655) menyebabkan 290 penumpang dan awak kabin gugur, di mana terdapat 66 anak, 53 wanita, dan 46 warga negara asing.
Ayatullah Movahedi Kermani lebih lanjut mengatakan, para pejabat Amerika memiliki sifat buas dan kejam, tetapi bangsa Iran telah memperlihatkan kekuatannya kepada dunia melalui kecerdasan, akhlak dan kemanusiaan.
Soal keputusan Iran memperkaya uranium melampaui batas 300 kg yang ditetapkan oleh JCPOA, dia menandaskan Iran tidak membutuhkan bom atom dan memproduksinya adalah melanggar syariat.
"Iran akan menentukan tingkat pengayaannya. Setelah Eropa tidak memenuhi komitmennya dalam kesepakatan nuklir, Republik Islam akan meningkatkan level pengayaannya untuk tujuan ilmiah dan kebutuhan energi sejauh yang diperlukan," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ayatullah Movahedi Kermani menandaskan bahwa jika Amerika dan Zionis melancarkan serangan, Iran akan mengubah Teluk Persia menjadi kuburan mereka.
Para jamaah shalat Jumat menyambut ucapan itu dengan slogan-slogan yang mengecam kebijakan konfrontatif AS terhadap rakyat Iran. Mereka menyeru para pejabat Iran untuk melakukan perlawanan demi mengalahkan konspirasi musuh.
/129
6 Juli 2019 - 05:00
News ID: 958013

Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, para pejabat Amerika takut terhadap kekuatan militer dan pertahanan Iran, mengacu pada keputusan Presiden Donald Trump membatalkan serangan militer ke negara ini.